Berantem sedikit, langsung bilang putus. Ada teman yang melaporkan pacar dekat sama cewek lain, bikin kita buru-buru minta putus. Saat hubungan mulai terasa hambar, kita merasa putus lah jalan keluarnya. Hmm, gampang banget ya kita memilih untuk putus?
Nggak akan jadi masalah kalau keputusan itu kita ambil karena serius ingin putus. Tapi kalau permintaan putus itu cuma keputusan emosional saja? Ujung-ujungnya, kita dan pacar jadi bolak-balik putus-nyambung atau kita malah menyesal karena telanjur kehilangan orang yang disayang. Makanya, sebelum memutuskan mengakhiri hubungan, pertimbangkan dulu yang berikut ini.
- Lihat kesalahannya dengan obyektif. Pikirkan apakah “dosa” tersebut sangat prinsip sehingga nggak bisa dimaafkan. Ataukah cuma sekedar hal sepele.
- Cari tahu dengan pasti kesalahan pacar, dan bukan kesalahpahaman. Bisa saja kan, saat kita mengira dia selingkuh karena pengaduan seseorang, padahal kenyataannya hal tersebut cuma ulah dari orang yang sirik.
- Beri kesempatan pacar untuk berbicara. Apapun masalahnya, jangan terbawa emosi dan memutuskannya secara sepihak. Karena hubungan melibatkan dua pihak (kita dan dia), maka bagaimanapun juga pacar memiliki hak untuk bicara. Setelah mendengarkan perkataannya, baru tentunya keputusan yang kita buat –apapun itu-- akan lebih mantap.
- Jangan mengambil keputusan saat emosi sedang tinggi. Walaupun besar banget dorongan untuk meneriakkan kata putus ditengah pertengkaran, namun kita perlu menahan diri. Karena keputusan seperti ini perlu diambil saat otak kita sudah “dingin”.
- Jangan remehkan kata maaf, jika memang kesalahannya masih bisa dan ingin kita maafkan. Jangan sampai rasa gengsi menghalangi kita untuk memaafkannya.
- Berusahalah untuk memperbaiki hubungan, sebelum memilih bubar. Terutama, jika keinginan putus tersebut muncul karena merasa bosan.
- Tempatkan diri kita di posisi dia sebelum kita memberi ultimatum putus. Ini membuat kita bisa melihat masalahnya dari perspektif yang beda. Mungkin saja, dari situ kita jadi sadar kalau pacar layak dapat kesempatan kedua.
Jika setelah melakukan hal-hal diatas keputusannya masih bulat ingin putus, nggak apa-apa juga kok! Intinya, kita sudah bersikap dewasa dengan nggak gagabah mengakhiri hubungan. Jadi, walaupun berat, kita nggak bakal menyesali keputusan yang diambil. Ciayo,